Masih ngomongin soal Kalimantan Selatan, nih. Kalau kemarin ngomongin soal pulaunya para kera, kali ini aku mau ngomongin sedikit tentang alam roh di Kalsel. Iya, alam roh. Jangan salah, alam roh di sini ada di dunia nyata. Bukan masuk dimensi sebelah, duh. Jadi, di Kalimantan Selatan, tepatnya di Desa Pakualam, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, ada sebuah kawasan yang dikenal dengan nama alam roh. Jadi, alam roh disini adalah sebuah situs cagar budaya yang dikenal juga dengan nama Monumen ALRI Divisi IV. Kawasan cagar budaya alam roh ini terdaftar di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Alam roh disini maksudnya bukan alam roh beneran, ya. Aduh, gimana sih. Maksudnya, bukan alam hantu-hantuan, gitu. Nah, di kawasan ini selain ada monumen ALRI Divisi IV tadi, juga terdapat rumah adat Banjar Bubungan Tinggi yang difungsikan sebagai pos penjagaan dan museum. Sebagian temen luar Banjar, yang pernah aku ceritakan soal situs ini pasti bakalan mengira tempat ini tempat-tempat yang mengerikan gitu. Serem. Ditebak dari namanya, sih gitu.
Nah, kenapa sih kok bisa dikasih nama Alam Roh? Jadi, saat itu, hampir sebagian besar rumah-rumah penduduk di sekitaran situ dijaga ketat sama pasukan Belanda. Para pejuang Kalimantan Selatan ini merasa kurang nyaman dan aman buat ngatur strategi perang di tempat tersebut. Soalnya nggak sedikit juga para pribumi pengkhianat yang justru mencelakakan bangsa sendiri. Jadinya, mereka pada janjian nih mau cari tempat baru yang lebih aman dan nyaman buat diskusi. Lalu sepakat lah mereka melanjutkan diskusi strategi perang di tengah-tengah hutan di Desa Pakualaman. Karena hutan ini dikelilingin sama pohon-pohon dan semak belukar yang lebat, jadinya para pejuang ini udah ngerasa yakin kalau mereka bakalan aman.
Eits, tapi ternyata nggak cuma itu. Para pejuang ini meminta bantuan sama para ulama di Martapura buat ngasih pagar gaib di lingkungan markas mereka yang baru tadi. Nah, sampai sini udah ketebak kan alasan penamaan Alam Roh tadi? Hihi. Menurut kisah dari mulut ke telinga, di empat sudut kawasan Alam Roh tadi ditanami jampi-jampi yang gunanya buat mengelabui pandangan para penjajah dan pribumi pengkhianat. Jadinya, mereka melihat markas tersebut cuma kayak hutan pada umumnya aja, gitu. Waw sekali, ya.
Tapi, Kalau sekarang kita berkunjung ke sana, masih kelihatan mata awam kok, gengs. Tenang, aman kok buat dikunjungi. Ada yang berniat ke sana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar