Sabtu, 11 September 2021

Jejak Kehidupan Si Burung Merak

Sebenernya, sejak awal pembagian grup-grup kecil dan menemukan namaku ada di kelompok W.S Rendra, aku langsung cari tau lebih lanjut tentang sosok ini. Sebelumnya, cuma sekilas tau namanya doang sebagai sastrawan. Kebetulan banget tantangan pekan ini adalah mengulik biografi tokoh dari grup-grup kecil itu. Mari kita telusuri!

Mengenal  W.S Rendra

Willibrordus Surendra Broto Rendra atau yang lebih dikenal dengan nama W.S Rendra ini lahir di Solo, tanggal 7 November 1935. Rendra adalah anak dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya merupakan seorang guru bahasa Indonesia dan bahasa Jawa di sebuah sekolah Katolik di Solo. Sedangkan ibunya adalah penari serimpi di Keraton Surakarta Hadiningrat.

Dalam hal pendidikan, Rendra tercatat sebagai penerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada. Kemudian, mendapat beasiswa American Academy of Dramatic Arts. Sepulangnya dari Amerika, Rendra mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta. Tapi karena tekanan politik dan beberapa sebab lain, bengkel teater tersebut dipindahkan ke Depok sekitar tahun 1985. 

Sebagai penyair, Rendra dikenal dengan julukan "Burung Merak”. Julukan itu muncul karena sifatnya yang mirip dengan burung merak jantan yang penuh pesona. Rendra pun selalu tampil penuh pesona keindahan saat membawakan karyanya. Meskipun begitu, Rendra juga terkenal sebagai teman yang baik, yang selalu membantu saat temannya kesulitan.


W.S Rendra dan Karyanya

Orang-orang di Tikungan Jalan adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Bakat menulisnya memang sudah terlihat sejak di bangku SMP. Rendra menulis puisi dan cerpen untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Sejak itu juga, ia menunjukkan bakat lain, yaitu drama. Ia pertama kali memublikasikan puisinya di media massa melalui majalah Siasat. Setelah itu, puisi-puisinya langganan menghiasi berbagai majalah pada masa itu.

Beberapa karya W.S Rendra

  1. Bib Bob Rambate Rate Rata (Teater Mini Kata) (1967)

  2. SEKDA (1977)

  3. Selamatkan Anak Cucu Sulaiman

  4. Mastodon dan Burung Kondor (1972)

  5. Hamlet (terjemahan dari karya William Shakespeare)

  6. Dan masih banyak lainnya

Salah satu karya puisi dari W.S Rendra

Gumamku ya Allah

Angin dan langit dalam diriku,

gelap dan terang di alam raya,

arah dan kiblat di ruang dan waktu,

memesona rasa duga dan kira,

adalah bayangan rahasia kehadiran-Mu, ya Allah!

Serambut atau berlaksa hasta

entah apa bedanya dalam penasaran pengertian.

Musafir-musafir yang senantiasa mengembara.

Umat manusia tak ada yang juara.

Api rindu pada-Mu menyala di puncak yang sepi.

Semua manusia sama tidak tahu dan sama rindu.

Agama adalah kemah para pengembara.

Menggema beragam doa dan puja.

Arti yang sama dalam bahasa-bahasa berbeda.

W.S Rendra menutup usia di usia 75 tahun, di tanggal 6 Agustus 2009 yang lalu. Kini karya si Burung Merak abadi.

#tugaspekandua #ODOPv


Sumber :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/W.S._Rendra

https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/node/188

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Romansa Dalam Buku "This Wall Between Us"

Menyambut tantangan membaca buku bergenre fiksi romance di minggu ini dengan memilih buku berjudul This Wall Between Us, karya I...