Minggu, 05 September 2021

Nggak Akan Lari Gunung di Kejar

Menjadi seorang perantau di kota orang, rasa-rasanya ada yang kurang kalau belum pernah jalan-jalan menikmati tempat-tempat wisata di kota tersebut. Ya nggak sih? Rasanya kan penasaran aja gitu pengin tau tempat-tempat seru di kota yang bakal jadi rumah sementara kita. Tapi, soal tempat yang pengin di tuju ini juga disesuaikan sama kebutuhan dan hobby masing-masing orang juga kali, ya? Ada sebagian orang yang lebih suka datengin tempat-tempat kuliner, cafe-cafe hits yang instagramable, atau menjelajah alamnya gitu. Kalo aku pribadi sih, suka semuanya. 😅 Gini-gini, maksudnya, semua contoh tempat-tempat tadi bisa didatengin sesuai kebutuhannya gitu.

Akhir 2018 yang lalu, aku mengikuti suamiku merantau ke kota Tondano. Sebuah kota kecil di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Nah, sejak tinggal di tempat-tempat baru, aku dan suami juga menyempatkan nih buat liburan tipis-tipis. Biar tetap adem ayem, yakan? Kebetulan, dulu aku dan suami juga pernah beberapa kali mendaki gunung bareng sebelum memutuskan buat mendaki gunung kehidupan bersama alias menikah. Jadinya, liburan menjelajah alam emang jadi pilihan yang kami utamain gitu deh.

Mendaki Bareng Anak


April 2019, aku dan suami mutusin buat ajak anak mendaki. Umurnya baru satu tahun waktu itu. Dimulai dari gunung yang pendek-pendek dulu aja. Masih gunung wisata yang terbilang mudah jalurnya. Namanya gunung Mahawu. Gunung ini ada di kota Tomohon, kira-kira 10 km dari kota tempatku tinggal, Tondano. Buat gantian gendong anak nyampe puncak-turun ke bawah lagi, jalur tangganya lumayan bikin kaki pegel, beneran. Tapi terbayar lah sama view kawah yang asik. Nyampe atas puncak, ditawarin buat lanjut jalan ngelilingin bibir kawah. Tapi aku skip. Dah nggak kuat, kelamaan diem di rumah mulu, sih. *alesan.

Selain Mahawu, ada juga gunung Tampusu. Ini juga salah satu gunung di Minahasa yang tingginya masih masuk akal buat didaki sambil gendong bayi. Di atas gunung ini terdapat danau yang jadi primadonanya. Jadi, rencana naik gunung Tampusu ini emang agak dadakan. Cuma gegara libur Idul Adha yang nggak tau mau ke mana. Karena nggak pulang kampung, nggak ada saudara di perantauan juga, yaudahlah. Ini nggak direncanakan secara matang. Langsung gas aja! Sesampainya di kaki gunung, aku dan suamiku agak kebingungan jalan masuk pendakiannya ada di mana. Lalu, kita pake lah GPS, alias 'Gunakan Penduduk Sekitar'.

Pas banget nih aku dan suamiku berhenti di depan rumah warga yang kayaknya baru selesai ngadain acara, entah hajatan atau semacamnya gitu. Langsung aja suami coba tanyain jalur masuk pendakiannya. Dan, akhirnya, kita semua dilarang dong sama warga buat naik. Hehehe. Alasannya sih katanya karena udah kesorean, "kasiang itu adek," (kasian sama si bayi). Ya iya juga sih, kalo dipikir-pikir lagi emang udah hampir sore. Belum tau jalur, nggak ada persiapan matang. Bawa bayi pula. Jangan ditiru ya, bener-bener jangan! Walaupun ini gunung yang dituju cuma gunung wisata, maksudnya ya nggak seekstrim mendaki gunung yang butuh persiapan mateng, tapi tetap harus ada persiapan!

Setelah itu, kita juga nggak ada rasa kecewa yang gimana-gimana gitu sih. Biasa aja, karena emang beneran rencana dadakan. Tapi, nih, tapi, serius. Sebenernya hal kayak gini tu sebuah kesalahan banget sebagai orang tua. Apalagi mau bawa bayi ke alam. Oke mungkin, aku kuat, suami kuat. Anakku? Belum tentu. Meskipun sekadar gunung wisata, kalau emang mau bawa bayi sebaiknya bener-bener dipersiapkan dengan matang. Jangan ngaco!

Aku bersyukur sih, mungkin emang itu cara Allah buat menjaga kami saat itu. Entah apa yang bakal kejadian kan kalau kami tetap memaksakan mendaki saat itu. Untungnya, kami tetap mengutamakan kalimat, "Nggak akan lari gunung dikejar." Masih ada lain waktu.

Setelah itu, aku, suami dan anakku masih sesekali menjelajah alam Sulawesi Utara, khususnya Minahasa. Selang dua tahun kemudian, di 2021 kemarin, suami dan anak pertamaku udah jadi mendaki gunung Tampusu yang sempat gagal kemarin. Aku? Alhamdulillah malah belum jadi. 😂 Mungkin nanti, kalau ada kesempatan.

2 komentar:

  1. MasyaAllah bisa jadi ide banget nih, buat bawa adek kecil naik gunung. Tapi yang penting harus proper ya kak

    BalasHapus

Featured Post

Romansa Dalam Buku "This Wall Between Us"

Menyambut tantangan membaca buku bergenre fiksi romance di minggu ini dengan memilih buku berjudul This Wall Between Us, karya I...