Jumat, 17 September 2021

Main ke Kalimantan, Wajib Coba Makanan Ini!

Setiap daerah pastinya punya makanan khasnya sendiri. Kalaupun ada makanan khas dengan nama dan jenis yang sama di daerah lain, pastinya bakalan ada beberapa hal yang berbeda dan menjadi ciri khas di masing-masing daerahnya. Bahkan, dianggap unik bagi daerah lain.

Kalimantan juga punya, loh, beberapa makanan khas yang unik dan jarang diketahui oleh orang luar Kalimantan. Mari kita telusuri!

  • Iwak Samu atau Pakasam

(Kalselpedia.com)

Iwak samu atau pakasam ini adalah ikan yang diawetkan dengan proses fermentasi. Dibuat dari ikan air tawar seperti haruan (gabus), sepat, atau papuyu (betok). Dulunya, waktu panen ikan melimpah, masyarakat Hulu Sungai Tengah biasa menyimpan dan mengawetkan tangkapan ikannya dengan cara ini. Lalu, berkembang sampai sekarang. Sebelum diolah, ikan dibersihkan dulu lalu dilumuri garam sampai meresap. Habis itu dilumuri beras ketan yang udah ditumbuk dan disangrai dan ditaburi bubuk kunyit. Biasanya, iwak samu ini didiamkan sekitar satu hari sebelum siap dikonsumsi.

  • Manday / Dami

(Kalselpedia.com)

Tau nggak sih kalau manday ini adalah jenis makanan yang diolah dari kulit buah? Yap, manday ini jadi salah satu lauk alternatif kalau lagi di Kalimantan. Diolah dari kulit buah cempedak atau kalau orang Kalimantan bilangnya tiwadak, bagian dalam (yang warnanya putih). Buah ini agak mirip sama buah nangka. Nah, setelah kulit tiwadak dipotong dan dibersihkan, lalu diawetkan dalam campuran air dan garam yang ditutup rapat. Durasinya biasanya tergantung selera si pembuat. Bisa sampai 1-2 hari sebelum digoreng atau diolah sama campuran bahan lainnya. 

  • Cacapan Kalangkala

(Cookpad/TeraTerianti)

Buah kalangkala, atau yang dikenal juga dengan nama alpukat Kalimantan ini emang termasuk tanaman yang mulai langka. Buahnya berbentuk bulat dan dagingnya mirip kayak alpukat. Yang udah matang biasanya berwarna merah. Nah, buah ini biasanya diolah jadi sayur atau sekadar cacapan. Kalau di Kalimantan, cacapan itu maksudnya cocolan kuah yang berisi air dan garam yang dicampurin sama irisan bawang merah mentah, cabe, lalu sedikit perasan jeruk nipis. Lalu, dicampur deh sama buah kalangkala yang udah dibersihkan. Dimakan pakai nasi hangat, rasanya? Mantap, gengs.

  • Gangan Humbut Nyiur

(Cookpad/NaniSetiati)

Gangan humbut ini biasanya jadi primadona dan sajian wajib di acara-acara penting di Kalimantan. Gangan artinya sayur, sedangkan humbut itu maksudnya pucuk tunas muda. Biasanya, pakai pucuk kelapa muda. Agak mirip gulai yang ditambah isian kacang panjang juga labu kuning. Tapi, konon katanya, mengolah gangan humbut ini nggak bisa sembarangan, gengs. Ada trik-trik khususnya. Apalagi yang diolah buat sajian di hajatan. Wah, kira-kira apa ya rahasianya?

Nah itu tadi beberapa contoh makanan khas yang unik di Kalimantan. Kalian wajib coba kalau mampir ke sana, ya! Baiklah, segitu dulu aja ya bahas makanan khas di Kalimantannya.  Nanti kita cerita lagi tentang makanan-makanan lainnya, ya! ❤





Sumber : 

https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/06/24/kalselpedia-pakasam-atau-iwak-samu-ikan-fermentasi-khas-hulu-sungai-tengah-ini-cara-mengolahnya

https://banjarmasin.tribunnews.com/amp/2020/10/03/kalselpedia-mandai-panganan-dari-kulit-cempedak-khas-kalsel

https://cookpad.com/id/resep/14489892-cacapan-kalangkala



9 komentar:

  1. Wah, kebetulan nih mau ke Kalimantan. Udah tahu apa yang harus dicari nanti pas ke sana :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah asik. Silakan di icip2 mba, boleh jg buat oleh2. 😀

      Hapus
  2. Masyaallah, sepertinya lezat ya, walaupun kalo di Jawa kayaknya asing. Semoga bisa keliling Nusantara buat icip icip khas makanannya :)

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Wah cocok! Aku jg rindu, soalnya lg di perantauan. Haha

      Hapus
  4. Semoga Allah beri kesempatan ke Kalimantan dan mencoba aneka kuliner di atas

    BalasHapus

Featured Post

Romansa Dalam Buku "This Wall Between Us"

Menyambut tantangan membaca buku bergenre fiksi romance di minggu ini dengan memilih buku berjudul This Wall Between Us, karya I...