Senin, 20 September 2021

Jangan Ngaku Suka Kerokan Kalau Belum Tau Asalnya!

Siapa sih orang Indonesia yang nggak tau kerokan? Kayaknya, kerokan ini udah jadi semacam tradisi turun temurun gitu deh di Indonesia. Katanya, kalau badan lagi kurang sehat tuh harus dikerokin dulu baru ngerasa enakan lagi. Obat apa aja nggak mempan kecuali kerokan. Kalo aku sendiri, minta ampun karena nggak kuat perihnya. 😅

Mungkin ada juga yang belum tau, kerokan itu merupakan salah satu teknik pengobatan menggunakan alat khusus sejenis koin atau benda yang permukaannya tumpul. Benda itu lalu digosokkan di permukaan kulit yang udah dilumuri minyak pijat. Umumnya kerokan dilakukan di punggung. Tapi juga ada di bagian tubuh lainnya, sih.

Udah tau belum kalau kerokan ini nggak cuma bisa kita temuin di Indonesia aja? Teknik pengobatan alternatif ini bisa juga kita temuin di beberapa negara Asia lainnya, kayak China, Vietnam, juga Kamboja. Dari negara asalnya, China, teknik pengobatan ini dikenal dengan nama 'Gua Sha'. Mengutip dari situs alodokter.com, di negara asalnya, teknik pengobatan ini biasanya dilakukan menggunakan sendok keramik, koin, potongan tanduk kerbau, atau giok. Koin atau alat yang digosokkan akan membentuk garis-garis atau bintik-bintik kemerahan di kulit yang biasanya baru hilang setelah 2-4 hari. Bintik-bintik kemerahan ini disebut 'sha' dalam istilah pengobatan tradisional Tiongkok.

Katanya sih, secara tradisional, teknik kerokan atau 'gua sha' ini dipercaya bisa melancarkan aliran darah atau energi yang disebut "chi", lalu mengurangi peradangan yang jadi sumber rasa nyeri dan pegal. Menurut kepercayaan mereka, dengan menggunakan teknik alternatif ini, pengobatan penyakit-penyakit tertentu bakalan lebih cepat disembuhkan.

Di Indonesia sendiri, budaya kerokan ini udah lama ada. Sejak jaman kerajaan dulu, raja-raja dan para petingginya banyak yang melakukan terapi ini buat menjaga kesehatan. Terapi kerokan ini digemari karena dianggap manjur buat mengobati penyakit dan tentu aja murah. Selain itu, ada kepercayaan lain bahwa koin juga berfungsi buat menarik roh jahat yang membuat penderita sakit, lalu keluar dari badannya, karena katanya roh jahat ini sering kali dianggap tertarik dengan uang. Waw, ngerti uang jua ya dia. Katanya, semakin merah dan gelap hasil kerokannya, tandanya semakin parah juga masuk anginnya.

Itu kan menurut tradisi dan kenyamanan masing-masing juga, ya. Nah, kalau menurut medis sendiri gimana sih soal kerokan ini? Menurut Dr. Djoko Santoso, dr., Sp.PD, K-GH, Ph.D, dalam situs fk.unair.ac.id, teknik kerokan dinilai sebagai cara paling sederhana buat memperlancar aliran darah. Tapi ternyata nggak semua orang juga yang bisa menggunakan cara ini. Contohnya, bagi penderita diabetes dan orang yang mengkonsumsi obat cangkok. Hal itu karena kondisi kepekaan kulit sebagian orang tersebut sangat sensitif, sehingga dikhawatirkan jika dikerok malah akan mendatangkan luka dan menimbulkan infeksi.

Meskipun banyak banget manfaat yang bisa didapat dari kerokan ini, gengs, tapi tetap aja teknik ini nggak bisa menggantikan diagnosis medis, ya! Segera periksakan kesehatan kalian ke tenaga medis terdekat. 







Sumber :

https://www.alodokter.com/ketahui-manfaat-dan-risiko-kerokan-dari-sisi-medis

https://fk.unair.ac.id/archives/2011/02/28/kerokan-boleh-asal.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Romansa Dalam Buku "This Wall Between Us"

Menyambut tantangan membaca buku bergenre fiksi romance di minggu ini dengan memilih buku berjudul This Wall Between Us, karya I...